Ada beberapa nama neraka.
- Jahim
- Jahannam
- Lazhaa
- Sa’iir
- Saqar
- Huthomah
- Haawiyah
Disebut jahim karena ta’ajjaja naruha, yaitu apinya yang panas. Al-jahiim secara bahasa berarti tempat yang amat panas.
Penyebutan jahim seperti dalam ayat,
وَإِنَّ الْفُجَّارَ لَفِي جَحِيمٍ
“Dan sesungguhnya orang-orang yang durhaka benar-benar berada dalam Jahim. ” (QS. Al-Infithar: 14)
Disebut jahannam karena bu’du qo’rihaa, yaitu bagian dasarnya yang begitu dalam sebagaimana disebutkan dalam Al-Qomush Al-Muhith (3: 205). Secara bahasa arti jahannam adalah sumur yang dalam.
Dalamnya neraka disebutkan dalam hadits berikut, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,
كُنَّا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- إِذْ سَمِعَ وَجْبَةً فَقَالَ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- « تَدْرُونَ مَا هَذَا ». قَالَ قُلْنَا اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ. قَالَ « هَذَا حَجَرٌ رُمِىَ بِهِ فِى النَّارِ مُنْذُ سَبْعِينَ خَرِيفًا فَهُوَ يَهْوِى فِى النَّارِ الآنَ حَتَّى انْتَهَى إِلَى قَعْرِهَا ».
“Kami dulu pernah bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Tiba-tiba terdengar suara sesuatu yang jatuh. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas bertanya, “Tahukah kalian, apakah itu?” Para sahabat pun menjawab, “Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian menjelaskan, “Ini adalah batu yang dilemparkan ke dalam neraka sejak 70 tahun yang lalu dan batu tersebut baru sampai di dasar neraka saat ini.” (HR. Muslim, no. 2844)
Penyebutan jahannam seperti dalam ayat,
إِنَّ الَّذِينَ فَتَنُوا الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ ثُمَّ لَمْ يَتُوبُوا فَلَهُمْ عَذَابُ جَهَنَّمَ وَلَهُمْ عَذَابُ الْحَرِيقِ
“Sesungguhnya orang-orang yang mendatangkan cobaan kepada orang-orang yang mukmin laki-laki dan perempuan kemudian mereka tidak bertaubat, maka bagi mereka azab Jahannam dan bagi mereka azab (neraka) yang membakar.” (QS. Al-Buruj: 10)
Disebut lazhaa karena neraka yang menyala-nyala. Lazhaa artinya menyala-nyala.
Penyebutan lazhaa seperti dalam ayat,
كَلَّا إِنَّهَا لَظَى (15) نَزَّاعَةً لِلشَّوَى (16) تَدْعُوا مَنْ أَدْبَرَ وَتَوَلَّى (17) وَجَمَعَ فَأَوْعَى (18)
“Sekali-kali tidak dapat, sesungguhnya neraka itu adalah lazhaa (api yang bergolak), yang mengelupas kulit kepala, yang memanggil orang yang membelakang dan yang berpaling (dari agama), serta mengumpulkan (harta benda) lalu menyimpannya (tidak mau mengeluarkan zakat, pen-).” (QS. Al-Ma’arij: 15-18)
Disebut sa’iir karena sesuatu yang dinyalakan dan berkobar. Sa’ir artinya nyala api.
Kata sa’iir disebutkan tiga kali dalam surat Al-Mulk di antaranya pada ayat,
وَقَالُوا لَوْ كُنَّا نَسْمَعُ أَوْ نَعْقِلُ مَا كُنَّا فِي أَصْحَابِ السَّعِيرِ
“Dan mereka berkata: “Sekiranya kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu) niscaya tidaklah kami termasuk penghuni-penghuni neraka sa’iir yang menyala-nyala.” (QS. Al-Mulk: 10)
Disebut saqar, artinya menghanguskan karena neraka itu sangat-sangat panas.
Penyebutan saqar di antaranya terdapat dalam ayat berikut,
مَا سَلَكَكُمْ فِي سَقَرَ (42) قَالُوا لَمْ نَكُ مِنَ الْمُصَلِّينَ (43) وَلَمْ نَكُ نُطْعِمُ الْمِسْكِينَ (44) وَكُنَّا نَخُوضُ مَعَ الْخَائِضِينَ (45) وَكُنَّا نُكَذِّبُ بِيَوْمِ الدِّينِ (46) حَتَّى أَتَانَا الْيَقِينُ (47)
“Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)?” Mereka menjawab: “Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat, dan kami tidak (pula) memberi makan orang miskin, dan adalah kami membicarakan yang bathil, bersama dengan orang-orang yang membicarakannya, dan adalah kami mendustakan hari pembalasan, hingga datang kepada kami kematian.” (QS. Al-Mudattsir: 42-47)
Disebut huthomah, artinya memecahkan dan menghancurkan. Karena setiap yang dilempatkan dalam neraka akan hancur.
Penyebutan huthomah seperti disebutkan dalam surat Al-Humazah,
كَلَّا لَيُنْبَذَنَّ فِي الْحُطَمَةِ (4) وَمَا أَدْرَاكَ مَا الْحُطَمَةُ (5) نَارُ اللَّهِ الْمُوقَدَةُ (6)
“Sekali-kali tidak! Sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam Huthamah. Dan tahukah kamu apa Huthamah itu? (yaitu) api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan.” (QS. Al-Humazah: 4-6)
Disebut haawiyah artinya jatuh dari atas, karena orang yang dimasukkan dalam neraka dijatuhkan dari atas ke bawah.
وَأَمَّا مَنْ خَفَّتْ مَوَازِينُهُ (8) فَأُمُّهُ هَاوِيَةٌ (9) وَمَا أَدْرَاكَ مَا هِيَهْ (10) نَارٌ حَامِيَةٌ (11)
“Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya, maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah. Tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu? (Yaitu) api yang sangat panas.” (QS. Al-Qari’ah: 8-11)
Ada juga nama lain dari neraka yang disebutkan oleh para ulama.
Pembicaraan di atas bukan sedang membicarakan tingkatan neraka. Namun nama lain dari neraka, bukan menunjukkan setiap bagian neraka.
Semoga Allah menjauhkan kita dari neraka yang mengerikan.
Referensi:
Al-Jannah wa An-Naar. Cetakan ke-13, tahun 1423 H. Prof. Dr. ‘Umar Sulaiman Al-Asyqar. hlm. 26.
Fatawa Al-Islam Sual wa Jawab, no. 8578: https://islamqa.info/ar/8578
—
Panggang, Gunungkidul, 17 Jumadats Tsaniyyah 1438 H
Oleh: Muhammad Abduh Tuasikal
Follow Us : Facebook Muhammad Abduh Tuasikal (bisa ikuti kajian LIVE via Facebook)
Fans Page Facebook Rumasyho | Twitter @RumayshoCom | Instagram @RumayshoCom | Channel Telegram @RumayshoCom | Channel Telegram @TanyaRumayshoCom | Channel Youtube Rumaysho TV
Biar membuka Rumaysho.Com mudah, downloadlah aplikasi Rumaysho.Com lewat Play Store di sini.